Pernah nggak sih kamu merasa bingung mau nulis apa di badan email saat mau mengirim CV? Padahal, contoh kata-kata mengirim CV lewat email yang tepat itu krusial banget lho! Email lamaran kerja bukan cuma soal melampirkan CV, tapi juga tentang menciptakan kesan pertama yang profesional dan meyakinkan di mata HRD. Bayangkan, ada ratusan email masuk setiap hari, dan emailmu harus bisa menonjol. Jangan sampai lamaran impianmu terlewat cuma karena salah pilih kata. Nah, di artikel ini, kamu bakal nemuin berbagai contoh kata-kata mengirim CV lewat email yang copy-paste ready, lengkap dengan konteks penggunaannya. Dijamin, lamaranmu bakal auto dilirik dan peluang dipanggil interview makin besar di tahun 2025 ini!
Menulis email lamaran kerja memang gampang-gampang susah. Kamu perlu menyampaikan informasi penting secara ringkas, sopan, dan profesional. Dari salam pembuka sampai penutup, setiap kalimat punya peran untuk menunjukkan siapa dirimu dan seberapa serius kamu melamar. Artikel ini akan memandu kamu dengan berbagai pilihan kata-kata yang bisa langsung kamu pakai, disesuaikan dengan berbagai situasi dan jenis posisi yang kamu lamar. Yuk, kita mulai bedah satu per satu!
Pembuka Email yang Memikat
Bagian pembuka adalah kunci untuk menarik perhatian HRD. Pastikan salam dan perkenalanmu jelas, sopan, dan langsung pada intinya.
Salam & Perkenalan Diri
Ini adalah kesan pertama. Buatlah profesional namun tetap ramah.
- “Yth. Bapak/Ibu [Nama HRD/Tim Rekrutmen],”
Cocok sebagai pembuka formal saat kamu tahu nama HRD atau tim rekrutmen. Gunakan di awal email untuk kesan sopan dan personal. - “Dengan hormat, saya [Nama Lengkap] ingin mengajukan lamaran kerja.”
Ideal untuk perkenalan diri yang lugas dan langsung ke tujuan. Pas untuk email lamaran formal. - “Perkenalkan, saya [Nama Lengkap], seorang [profesi/latar belakang singkat] yang antusias.”
Gunakan saat ingin memperkenalkan diri dengan sedikit sentuhan personal dan menunjukkan semangat. Cocok untuk posisi kreatif atau startup. - “Selamat pagi/siang/sore Bapak/Ibu [Nama HRD/Tim Rekrutmen],”
Pilihan salam yang lebih hangat namun tetap profesional. Sesuaikan dengan waktu pengiriman emailmu. - “Saya [Nama Lengkap], dengan senang hati mengajukan diri untuk posisi [Nama Posisi].”
Menunjukkan antusiasme sejak awal. Baik untuk posisi yang kamu sangat inginkan. - “Melalui email ini, saya [Nama Lengkap] bermaksud melamar posisi [Nama Posisi].”
Kalimat pembuka yang sangat to the point dan efisien. Cocok jika kamu ingin ringkas. - “Saya menulis email ini untuk menyatakan ketertarikan saya pada posisi [Nama Posisi].”
Fokus pada ketertarikanmu pada posisi yang dilamar. Menunjukkan inisiatif. - “Sebagai seorang [profesi/bidang keahlian], saya tertarik untuk bergabung dengan tim Anda.”
Langsung menyoroti keahlianmu di awal. Efektif untuk posisi yang membutuhkan spesialisasi. - “Dengan hormat, saya [Nama Lengkap], seorang profesional dengan latar belakang di [bidang].”
Memberikan gambaran singkat tentang latar belakang profesionalmu. - “Saya [Nama Lengkap], seorang individu yang berdedikasi dan siap berkontribusi.”
Menekankan sifat positif dirimu. Cocok untuk menunjukkan karakter. - “Perkenalkan, saya [Nama Lengkap], lulusan [Nama Universitas/Jurusan] yang bersemangat.”
Ideal untuk fresh graduate yang ingin menonjolkan latar belakang pendidikan dan semangat. - “Saya [Nama Lengkap], yang memiliki minat besar di bidang [bidang yang relevan].”
Menunjukkan minat yang kuat terhadap bidang pekerjaan yang dilamar.
Menyebutkan Sumber Informasi Lowongan
Ini penting agar HRD tahu dari mana kamu mendapatkan informasi lowongan.

- “Berdasarkan informasi lowongan yang saya temukan di [Platform/Website],”
Cara standar dan jelas untuk merujuk sumber lowongan. Contoh: LinkedIn, Jobstreet, situs web perusahaan. - “Saya melihat lowongan posisi [Nama Posisi] di [Sebutkan Platform/Website] dan sangat tertarik.”
Menunjukkan bahwa kamu aktif mencari dan menemukan lowongan tersebut. - “Melalui rekomendasi dari [Nama Referensi], saya tertarik melamar untuk posisi [Nama Posisi].”
Jika kamu melamar berdasarkan rekomendasi, ini akan menambah kredibilitas lamaranmu. - “Sehubungan dengan iklan lowongan pekerjaan yang saya dapatkan pada [Tanggal] melalui [Media Cetak/Online],”
Sangat spesifik dan formal, cocok untuk lamaran yang merujuk pada iklan tertentu. - “Saya menemukan informasi mengenai posisi [Nama Posisi] di [Nama Perusahaan] melalui [Sumber Informasi].”
Kalimat yang lugas dan informatif untuk menyebutkan sumber. - “Dengan ini saya mengajukan lamaran untuk posisi [Nama Posisi] sebagaimana yang diiklankan di [Sumber Iklan Pekerjaan].”
Formal dan langsung pada tujuan, merujuk pada iklan yang spesifik. - “Saya tertarik dengan kesempatan ini setelah melihat postingan di [Platform Media Sosial/Website Karir].”
Lebih santai namun tetap profesional, cocok untuk lowongan yang ditemukan di media sosial. - “Informasi mengenai lowongan [Nama Posisi] di [Nama Perusahaan] yang saya dapatkan dari [Nama Teman/Kolega] sangat menarik perhatian saya.”
Jika lowongan didapat dari jaringan pribadi. - “Saya menulis email ini menanggapi iklan lowongan untuk posisi [Nama Posisi] yang dipublikasikan di [Situs Web Perusahaan/Portal Karir].”
Menunjukkan bahwa kamu proaktif mencari di sumber resmi perusahaan. - “Setelah meninjau persyaratan untuk posisi [Nama Posisi] di [Nama Perusahaan] yang saya temukan di [Sumber], saya yakin kualifikasi saya cocok.”
Menggabungkan sumber informasi dengan keyakinan akan kualifikasi diri. - “Saya sangat antusias untuk melamar posisi [Nama Posisi] yang saya lihat di [Nama Platform/Website] pada [Tanggal].”
Menunjukkan antusiasme dan detail waktu penemuan lowongan. - “Lowongan [Nama Posisi] di [Nama Perusahaan] yang saya temukan di [Sumber] sangat sesuai dengan minat dan keahlian saya.”
Menekankan kesesuaian antara lowongan dan dirimu.
Menunjukkan Kualifikasi & Pengalaman
Setelah perkenalan, saatnya meyakinkan HRD bahwa kamu adalah kandidat yang tepat dengan menyoroti kualifikasi dan pengalamanmu.
Untuk Fresh Graduate & Minim Pengalaman
Tunjukkan semangat belajar dan potensi, bukan hanya pengalaman.
- “Sebagai lulusan baru dari [Universitas/Fakultas], saya memiliki semangat belajar yang tinggi dan siap berkontribusi.”
Ideal untuk fresh graduate yang ingin menonjolkan antusiasme dan kesiapan. - “Meskipun belum memiliki pengalaman kerja formal, saya aktif dalam [Organisasi/Proyek Kampus] yang relevan.”
Mengalihkan fokus dari minimnya pengalaman ke aktivitas relevan yang menunjukkan skill. - “Saya memiliki pemahaman yang kuat tentang [Konsep/Teori Relevan] dari studi saya dan siap mengaplikasikannya.”
Menekankan pengetahuan akademis yang bisa diaplikasikan di dunia kerja. - “Saya sangat antusias untuk mendapatkan pengalaman praktis di [Nama Perusahaan] dan siap belajar dengan cepat.”
Menunjukkan motivasi tinggi untuk belajar dan berkembang di perusahaan. - “Selama perkuliahan, saya telah mengembangkan keterampilan [Sebutkan Skill] yang relevan dengan posisi ini.”
Fokus pada skill yang sudah dikembangkan, meskipun belum dari pengalaman kerja. - “Saya yakin dengan semangat dan kemampuan saya, saya dapat menjadi aset berharga bagi perusahaan Anda.”
Menunjukkan kepercayaan diri dan potensi yang bisa diberikan. - “Saya memiliki dasar yang kuat di bidang [Bidang Studi] dan siap menghadapi tantangan baru.”
Menekankan fondasi pengetahuan yang solid dan kesiapan untuk tantangan. - “Saya adalah individu yang proaktif, cepat beradaptasi, dan bersemangat untuk memulai karir di [Nama Perusahaan].”
Menyoroti sifat-sifat positif yang dicari perusahaan pada fresh graduate. - “Meskipun baru lulus, saya telah menyelesaikan beberapa proyek [Jenis Proyek] yang relevan dengan posisi ini.”
Menunjukkan pengalaman proyek yang bisa menjadi pengganti pengalaman kerja formal. - “Saya sangat termotivasi untuk menerapkan pengetahuan teoritis saya ke dalam praktik nyata di lingkungan profesional.”
Menekankan keinginan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat. - “Saya memiliki kemampuan [Sebutkan Skill, contoh: analisis data, komunikasi] yang saya asah melalui [Kegiatan/Kursus].”
Menjelaskan bagaimana skill tertentu diperoleh dan diasah. - “Saya percaya bahwa dedikasi dan etos kerja saya akan membantu saya beradaptasi dengan cepat dan memberikan kontribusi.”
Menyoroti karakter dan etos kerja sebagai nilai tambah.
Untuk Profesional Berpengalaman
Tunjukkan pencapaian dan bagaimana pengalamanmu bisa membawa nilai tambah.
- “Dengan pengalaman lebih dari [Jumlah Tahun] di bidang [Bidang], saya yakin dapat memberikan kontribusi signifikan.”
Langsung menyoroti lamanya pengalaman dan keyakinan akan kontribusi. - “Selama bekerja di [Nama Perusahaan Sebelumnya], saya berhasil [Sebutkan Pencapaian Kuantitatif/Kualitatif].”
Fokus pada hasil dan pencapaian konkret yang relevan. - “Saya memiliki rekam jejak yang terbukti dalam [Sebutkan Area Keberhasilan, contoh: meningkatkan penjualan, mengelola proyek].”
Menekankan keberhasilan yang sudah terbukti di posisi sebelumnya. - “Keahlian saya dalam [Sebutkan Keahlian Utama] sangat sesuai dengan persyaratan posisi ini.”
Menghubungkan keahlian spesifikmu dengan kebutuhan posisi. - “Saya berpengalaman dalam memimpin tim dan mengelola proyek [Jenis Proyek] dari awal hingga akhir.”
Menyoroti kemampuan kepemimpinan dan manajemen proyek. - “Dengan latar belakang yang kuat di [Bidang], saya siap membawa inovasi dan efisiensi ke tim Anda.”
Menunjukkan bahwa kamu tidak hanya berpengalaman, tapi juga bisa membawa perubahan positif. - “Saya telah berhasil mengatasi tantangan [Sebutkan Tantangan] dan mencapai [Hasil Positif] di peran sebelumnya.”
Memberikan contoh bagaimana kamu menghadapi masalah dan mencapai solusi. - “Pengalaman saya dalam [Sebutkan Pengalaman Spesifik] akan sangat relevan untuk mencapai tujuan [Nama Perusahaan].”
Menghubungkan pengalamanmu langsung dengan tujuan perusahaan. - “Saya terbiasa bekerja di lingkungan yang dinamis dan mampu beradaptasi dengan perubahan cepat.”
Menunjukkan fleksibilitas dan ketahanan dalam bekerja. - “Saya memiliki pemahaman mendalam tentang [Industri/Pasar] dan tren terbarunya.”
Menekankan pengetahuan industri yang luas. - “Dengan kemampuan saya dalam [Sebutkan Skill Teknis/Soft Skill], saya siap mendukung pertumbuhan [Nama Perusahaan].”
Menyoroti skill yang bisa mendukung pertumbuhan perusahaan. - “Saya mencari kesempatan untuk menerapkan keahlian saya di lingkungan yang menantang seperti [Nama Perusahaan].”
Menunjukkan bahwa kamu mencari tantangan dan melihat perusahaan sebagai tempat yang tepat.
Menekankan Skill Spesifik
Fokus pada keahlian unik yang membuatmu menonjol.
- “Saya memiliki keterampilan yang kuat dalam [Sebutkan Skill Teknis, contoh: Python, Adobe Creative Suite] yang relevan.”
Langsung menyebutkan skill teknis yang spesifik dan dibutuhkan. - “Keahlian saya dalam [Sebutkan Soft Skill, contoh: komunikasi, problem-solving] telah terbukti efektif dalam [Situasi/Proyek].”
Menyoroti soft skill dengan contoh aplikasinya. - “Saya mahir menggunakan [Nama Software/Tools] dan terbiasa dengan [Metodologi Kerja].”
Menunjukkan penguasaan alat kerja dan cara kerja yang relevan. - “Dengan kemampuan analisis data yang mumpuni, saya dapat membantu [Nama Perusahaan] membuat keputusan berbasis data.”
Menghubungkan skill dengan manfaat konkret bagi perusahaan. - “Saya memiliki sertifikasi [Nama Sertifikasi] yang mendukung keahlian saya di bidang [Bidang].”
Menambah kredibilitas dengan bukti sertifikasi. - “Kemampuan saya dalam [Sebutkan Skill Bahasa/Desain/Penulisan] akan menjadi nilai tambah bagi tim Anda.”
Menyoroti skill tambahan yang bisa memperkaya tim. - “Saya terbiasa bekerja dengan [Jenis Data/Sistem] dan mampu mengelola [Tugas Spesifik] dengan efisien.”
Menunjukkan pengalaman praktis dengan sistem atau data tertentu. - “Saya memiliki pemahaman yang komprehensif tentang [Topik Spesifik, contoh: SEO, UX Design] dan tren terkini.”
Menekankan pengetahuan mendalam di area tertentu. - “Dengan keahlian saya di bidang [Bidang Spesifik], saya yakin dapat membantu menyelesaikan proyek [Nama Proyek/Jenis Proyek] dengan baik.”
Menghubungkan keahlian dengan kemampuan menyelesaikan proyek. - “Saya adalah pembelajar cepat dan selalu bersemangat untuk menguasai teknologi atau skill baru yang relevan.”
Menunjukkan kemampuan adaptasi dan keinginan untuk terus belajar. - “Kemampuan saya dalam [Sebutkan Skill, contoh: negosiasi, presentasi] telah berkontribusi pada [Pencapaian].”
Menjelaskan dampak positif dari skill yang dimiliki. - “Saya memiliki portofolio [Jenis Portofolio, contoh: desain, tulisan, kode] yang menunjukkan kemampuan saya dalam [Bidang].”
Mengajak HRD untuk melihat bukti nyata dari skillmu.
Menjelaskan Ketertarikan pada Perusahaan & Posisi
Tunjukkan bahwa kamu tidak hanya melamar pekerjaan, tetapi juga benar-benar tertarik pada perusahaan dan budayanya.

Antusiasme Umum
Sampaikan ketertarikanmu secara umum namun tulus.
- “Saya sangat antusias untuk bergabung di [Nama Perusahaan] dan berkontribusi sesuai kemampuan saya.”
Menunjukkan semangat dan keinginan untuk menjadi bagian dari tim. - “Saya percaya bahwa visi dan nilai perusahaan sangat sejalan dengan minat dan aspirasi karier saya.”
Menghubungkan nilai-nilai pribadimu dengan nilai perusahaan. - “Saya tertarik dengan reputasi [Nama Perusahaan] yang kuat dalam industri ini.”
Menunjukkan bahwa kamu telah melakukan riset dan menghargai posisi perusahaan. - “Saya sangat mengagumi [Aspek Spesifik Perusahaan, contoh: inovasi, budaya kerja, produk] dari [Nama Perusahaan].”
Menyebutkan hal spesifik yang kamu kagumi dari perusahaan. - “Saya mencari lingkungan kerja yang dinamis dan kolaboratif seperti yang ditawarkan oleh [Nama Perusahaan].”
Menjelaskan jenis lingkungan kerja yang kamu cari dan mengapa perusahaan ini cocok. - “Kesempatan untuk belajar dan berkembang di [Nama Perusahaan] sangat menarik bagi saya.”
Menunjukkan bahwa kamu melihat perusahaan sebagai tempat untuk pertumbuhan pribadi. - “Saya yakin dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi tim di [Nama Perusahaan].”
Menyatakan keyakinanmu akan kemampuan untuk memberi dampak positif. - “Saya sangat bersemangat untuk menjadi bagian dari tim yang berdedikasi seperti di [Nama Perusahaan].”
Menunjukkan keinginan untuk bekerja dengan tim yang berkualitas. - “Dengan senang hati saya melihat kesempatan untuk tumbuh bersama [Nama Perusahaan].”
Menekankan keinginan untuk pertumbuhan jangka panjang bersama perusahaan. - “Saya terinspirasi oleh [Pencapaian/Proyek Terbaru] dari [Nama Perusahaan] dan ingin menjadi bagian darinya.”
Menunjukkan bahwa kamu mengikuti perkembangan perusahaan dan terinspirasi. - “Saya percaya bahwa keahlian saya akan sangat cocok dengan kebutuhan [Nama Perusahaan] saat ini.”
Menegaskan kesesuaian skill dengan kebutuhan perusahaan. - “Saya sangat tertarik dengan misi [Nama Perusahaan] untuk [Misi Spesifik] dan ingin turut serta mewujudkannya.”
Menghubungkan dirimu dengan misi besar perusahaan.
Keselarasan Visi & Misi
Tunjukkan bahwa kamu memahami dan selaras dengan tujuan perusahaan.
- “Saya sangat tertarik dengan komitmen [Nama Perusahaan] terhadap [Visi/Misi Spesifik, contoh: keberlanjutan, inovasi].”
Menunjukkan bahwa kamu telah meneliti dan menghargai nilai inti perusahaan. - “Visi [Nama Perusahaan] untuk [Visi Spesifik] sangat selaras dengan tujuan karier saya.”
Menghubungkan tujuan pribadimu dengan visi perusahaan. - “Saya percaya bahwa nilai-nilai [Nama Perusahaan] seperti [Sebutkan Nilai, contoh: integritas, kolaborasi] adalah fondasi yang kuat.”
Menekankan apresiasimu terhadap nilai-nilai budaya perusahaan. - “Saya ingin berkontribusi pada misi [Nama Perusahaan] untuk [Misi Spesifik] dengan keahlian saya.”
Menyatakan keinginan untuk secara aktif mendukung misi perusahaan. - “Pendekatan [Nama Perusahaan] dalam [Aspek Bisnis, contoh: pengembangan produk, pelayanan pelanggan] sangat menginspirasi saya.”
Menyoroti aspek operasional atau filosofi bisnis yang kamu kagumi. - “Saya melihat [Nama Perusahaan] sebagai pemimpin dalam [Industri] dan ingin belajar dari yang terbaik.”
Menunjukkan pengakuan terhadap posisi perusahaan di industri. - “Saya sangat menghargai dedikasi [Nama Perusahaan] terhadap [Aspek, contoh: kepuasan pelanggan, pengembangan karyawan].”
Menyoroti komitmen perusahaan pada hal-hal penting. - “Dengan latar belakang saya di [Bidang], saya yakin dapat membantu [Nama Perusahaan] mencapai [Tujuan Spesifik].”
Menghubungkan keahlianmu dengan tujuan strategis perusahaan. - “Saya tertarik dengan bagaimana [Nama Perusahaan] menghadapi [Tantangan Industri] dan ingin menjadi bagian dari solusinya.”
Menunjukkan pemahaman terhadap tantangan industri dan keinginan untuk berkontribusi. - “Saya percaya bahwa budaya kerja [Nama Perusahaan] yang [Sebutkan Budaya, contoh: inovatif, suportif] akan memungkinkan saya berkembang.”
Menekankan kesesuaian dengan budaya kerja yang kamu cari. - “Saya ingin menjadi bagian dari tim yang berorientasi pada [Tujuan, contoh: pertumbuhan, dampak sosial] seperti di [Nama Perusahaan].”
Menunjukkan keselarasan dengan orientasi dan tujuan tim. - “Filosofi [Nama Perusahaan] tentang [Filosofi Spesifik] sangat resonan dengan prinsip kerja saya.”
Menghubungkan prinsip kerjamu dengan filosofi perusahaan.
Penutup Email yang Profesional
Bagian penutup adalah kesempatan terakhir untuk meninggalkan kesan positif dan mendorong HRD untuk mengambil tindakan.
Harapan & Ajakan Bertindak
Dorong HRD untuk menghubungi kamu untuk langkah selanjutnya.
- “Besar harapan saya untuk mendapatkan kesempatan wawancara lebih lanjut.”
Kalimat standar dan sopan untuk menyatakan harapan dipanggil interview. - “Saya berharap dapat berdiskusi lebih lanjut mengenai kualifikasi saya.”
Menunjukkan keinginan untuk menjelaskan lebih detail tentang dirimu. - “Saya sangat antusias untuk berdiskusi lebih lanjut tentang bagaimana saya dapat berkontribusi dalam mencapai tujuan perusahaan.”
Menekankan antusiasme dan fokus pada kontribusi. - “Saya berharap dapat berkesempatan berdiskusi dalam sesi wawancara.”
Sopan dan langsung pada tujuan untuk wawancara. - “Saya menantikan kabar baik dari Bapak/Ibu.”
Menunjukkan harapan positif dan kesabaran. - “Saya tersedia untuk wawancara pada waktu yang paling nyaman bagi Bapak/Ibu.”
Menunjukkan fleksibilitas dan kesiapanmu. - “Mohon kiranya Bapak/Ibu dapat mempertimbangkan lamaran saya.”
Permohonan yang sopan untuk dipertimbangkan. - “Saya sangat berharap bisa mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi di [Nama Perusahaan].”
Menekankan keinginan kuat untuk berkontribusi. - “Saya yakin dapat memberikan nilai tambah dan siap untuk berdiskusi lebih lanjut.”
Menegaskan nilai tambah dan kesiapan untuk diskusi. - “Terlampir, saya sertakan CV dan portofolio terbaru saya untuk dipertimbangkan.”
Mengingatkan HRD tentang lampiran yang sudah kamu sertakan. - “Saya berharap dapat bertemu untuk wawancara dan menjelaskan lebih lanjut.”
Menunjukkan keinginan untuk bertemu langsung dan menjelaskan lebih detail. - “Saya sangat menantikan kesempatan untuk bergabung dengan tim yang luar biasa ini.”
Menunjukkan antusiasme tinggi untuk bergabung dengan tim.
Ucapan Terima Kasih & Salam Penutup
Akhiri email dengan sopan dan profesional.

- “Terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu.”
Ucapan terima kasih standar yang sopan. - “Terima kasih atas waktu dan perhatian yang diberikan.”
Lebih lengkap, menghargai waktu HRD. - “Hormat saya,”
Salam penutup formal yang paling umum digunakan. - “Salam hormat,”
Variasi lain dari salam penutup formal. - “Salam hangat,”
Sedikit lebih ramah, cocok jika tone emailmu tidak terlalu kaku. - “Demikian surat lamaran kerja yang saya buat, dengan lamaran ini saya berharap agar dapat diterima.”
Penutup yang lebih panjang, sering digunakan dalam surat lamaran tradisional. - “Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.”
Singkat dan jelas. - “Terima kasih banyak atas perhatian dan waktunya.”
Menekankan rasa terima kasih yang mendalam. - “Saya sangat menghargai waktu Bapak/Ibu untuk meninjau lamaran ini.”
Menunjukkan apresiasi terhadap proses peninjauan. - “Hormat saya, [Nama Lengkap] [Nomor HP] [Email] [LinkedIn/Portofolio Opsional]”
Sertakan informasi kontakmu dengan jelas di bagian akhir. - “Terima kasih atas kesempatannya.”
Singkat, padat, dan sopan. - “Semoga email ini dapat menjadi pertimbangan Bapak/Ibu.”
Menyampaikan harapan agar lamaranmu dipertimbangkan.
Variasi Khusus & Situasional
Terkadang, kamu perlu menyesuaikan emailmu dengan situasi tertentu, seperti tidak adanya nama HRD atau melamar posisi non-reguler.
Jika Tidak Ada Nama HRD
Tetap profesional meskipun kamu tidak tahu nama spesifik penerima.
- “Yth. Tim Rekrutmen [Nama Perusahaan],”
Paling umum dan aman digunakan jika nama HRD tidak diketahui. - “Kepada Bapak/Ibu Pimpinan HRD [Nama Perusahaan],”
Formal dan cocok untuk perusahaan yang lebih tradisional. - “Dear Hiring Manager,”
Pilihan yang baik jika kamu melamar ke perusahaan multinasional atau menggunakan bahasa Inggris. - “Kepada Yth. Divisi Sumber Daya Manusia [Nama Perusahaan],”
Sangat formal dan spesifik ke departemen terkait. - “Dengan hormat, kepada pihak yang berwenang,”
Digunakan jika tidak ada informasi spesifik sama sekali tentang penerima. - “Yth. Bapak/Ibu,”
Sangat umum dan bisa digunakan jika tidak ada informasi nama atau departemen. - “Kepada Tim Perekrutan [Nama Perusahaan],”
Variasi lain dari ‘Tim Rekrutmen’, tetap profesional. - “Untuk perhatian [Nama Perusahaan],”
Lebih ringkas, namun tetap menunjukkan tujuan email. - “Kepada [Nama Perusahaan] yang terhormat,”
Menunjukkan rasa hormat kepada perusahaan secara keseluruhan. - “Dengan ini saya mengajukan lamaran kepada [Nama Perusahaan],”
Langsung pada tujuan tanpa menyebutkan nama spesifik. - “Yth. Bapak/Ibu di [Nama Perusahaan],”
Sopan dan umum, cocok untuk berbagai situasi. - “Kepada pihak yang berkepentingan di [Nama Perusahaan],”
Sangat formal dan digunakan ketika tidak ada kontak spesifik.
Untuk Lamaran Magang/Freelance
Sesuaikan bahasa agar lebih relevan dengan jenis lamaran ini.
- “Saya [Nama Lengkap], mahasiswa [Jurusan/Universitas], tertarik untuk mengajukan magang di [Nama Divisi/Perusahaan].”
Jelas menyebutkan status sebagai mahasiswa dan tujuan magang. - “Dengan keahlian di bidang [Bidang], saya tertarik untuk bergabung dalam proyek [Nama Proyek/Posisi Freelance].”
Fokus pada keahlian yang relevan untuk proyek freelance. - “Saya siap belajar dan berkontribusi selama masa magang di [Nama Perusahaan].”
Menunjukkan kesiapan untuk belajar dan memberikan kontribusi. - “Saya mencari kesempatan untuk mengembangkan keterampilan saya melalui pengalaman freelance di [Nama Perusahaan/Proyek].”
Menekankan tujuan pengembangan diri melalui freelance. - “Sebagai seorang freelancer [Jenis Profesi], saya yakin dapat membantu menyelesaikan proyek [Nama Proyek] dengan baik.”
Menunjukkan profesionalisme sebagai freelancer dan kemampuan menyelesaikan proyek. - “Saya sangat antusias untuk mendapatkan pengalaman kerja nyata di [Nama Perusahaan] melalui program magang ini.”
Menekankan antusiasme untuk pengalaman praktis. - “Saya memiliki fleksibilitas waktu dan dedikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas freelance secara mandiri.”
Menyoroti keunggulan sebagai freelancer: fleksibilitas dan kemandirian. - “Saya berharap dapat berdiskusi lebih lanjut mengenai peluang magang/freelance ini.”
Ajakan untuk diskusi lebih lanjut tentang kesempatan. - “Portofolio saya terlampir untuk menunjukkan contoh pekerjaan saya yang relevan dengan proyek ini.”
Mengarahkan HRD/klien ke portofolio sebagai bukti kemampuan. - “Saya tertarik dengan budaya kerja [Nama Perusahaan] yang mendukung pertumbuhan talenta muda/freelancer.”
Menghubungkan ketertarikan dengan dukungan perusahaan terhadap magang/freelancer. - “Saya siap untuk tantangan baru dan berkontribusi pada proyek-proyek inovatif di [Nama Perusahaan].”
Menunjukkan kesiapan untuk tantangan dan proyek inovatif. - “Saya ingin menerapkan pengetahuan akademis saya dalam lingkungan kerja profesional sebagai bagian dari program magang.”
Menekankan keinginan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari.
Bahasa Inggris (Singkat)
Untuk lamaran ke perusahaan multinasional atau posisi yang membutuhkan kemampuan bahasa Inggris.
- “Dear [Recipient’s Name/Hiring Manager],”
Pembuka standar dan profesional dalam bahasa Inggris. - “I am writing to express my interest in the [Position Name] position at [Company Name].”
Langsung pada tujuan, sangat umum dan efektif. - “Please find my CV attached for your review.”
Kalimat singkat untuk memberitahu adanya lampiran CV. - “Thank you for your time and consideration.”
Ucapan terima kasih yang sopan dan umum. - “Sincerely, [Your Full Name]”
Salam penutup standar dalam bahasa Inggris. - “I am confident that my skills and experience align well with your requirements.”
Menunjukkan keyakinan akan kesesuaian kualifikasi. - “I look forward to the opportunity to discuss my application further.”
Menyatakan harapan untuk diskusi lebih lanjut. - “My resume is attached for your kind consideration.”
Variasi lain untuk menyebutkan lampiran CV. - “I am eager to learn more about this exciting opportunity.”
Menunjukkan antusiasme terhadap kesempatan yang ditawarkan. - “Thank you for your attention to my application.”
Ucapan terima kasih yang lebih formal. - “Best regards, [Your Full Name]”
Salam penutup yang umum dan ramah. - “I am available for an interview at your earliest convenience.”
Menunjukkan ketersediaan untuk wawancara.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Apa yang harus dicantumkan dalam subjek email lamaran kerja?
Subjek email harus singkat, padat, dan jelas. Idealnya mencantumkan posisi yang dilamar dan nama lengkapmu. Contoh: “Lamaran Pekerjaan – [Nama Posisi] – [Nama Kamu]” atau ikuti format khusus jika perusahaan menyediakannya.

Bagaimana jika saya tidak mempunyai banyak pengalaman kerja?
Jangan khawatir! Fokuslah pada pengalaman relevan lainnya seperti pengalaman organisasi, magang, proyek kampus, atau kursus yang pernah kamu ikuti. Tekankan juga semangat belajar, kemampuan adaptasi, dan skill yang kamu miliki yang relevan dengan posisi tersebut.
Apakah perlu menyertakan foto di CV?
Tergantung kebijakan perusahaan. Beberapa perusahaan tidak mewajibkan atau bahkan melarang untuk menghindari bias. Namun, jika kamu memutuskan untuk menyertakan, pastikan foto profesional, rapi, dan dengan kualitas gambar yang baik.
Berapa lama saya harus menunggu sebelum Follow-Up?
Idealnya, tunggu sekitar dua minggu setelah mengirim lamaran atau setelah melewati waktu yang dijanjikan oleh perusahaan untuk memberikan kabar. Jika belum ada respons, kamu bisa mengirim email follow-up yang sopan untuk menanyakan status lamaranmu.
Bagaimana cara menyebutkan gaji yang diharapkan di email?
Sebaiknya hindari menyebutkan gaji yang diharapkan dalam email lamaran kerja, kecuali jika perusahaan secara eksplisit memintanya. Jika memang diminta, lakukan riset standar gaji untuk posisi tersebut dan sampaikan kisaran gaji yang realistis, bukan jumlah spesifik, dan tegaskan bahwa itu bisa dinegosiasikan.
Berapa panjang ideal isi body email lamaran kerja?
Isi body email lamaran kerja sebaiknya ringkas dan padat, tidak lebih dari 1-2 paragraf pendek. Tujuannya adalah memberikan gambaran singkat tentang dirimu, posisi yang dilamar, dan mengapa kamu cocok, tanpa mengulang semua informasi di CV.

Apakah boleh pakai bahasa santai di email lamaran kerja?
Sebaiknya hindari bahasa yang terlalu santai atau gaul. Gunakan bahasa yang formal, sopan, dan profesional. Ini menunjukkan keseriusan dan etika kerjamu. Meskipun kamu ingin terlihat relatable, konteks lamaran kerja tetap membutuhkan formalitas.
Tips Tambahan/Bonus
- Personalisasi Setiap Email: Jangan pernah mengirim email lamaran yang sama persis ke semua perusahaan. Selalu sesuaikan nama HRD (jika tahu), nama perusahaan, dan sedikit kalimat yang menunjukkan kamu sudah riset tentang perusahaan atau posisi tersebut. Ini menunjukkan keseriusanmu.
- Perhatikan Waktu Pengiriman: Waktu terbaik untuk mengirim email lamaran adalah pada hari kerja (Senin-Jumat), terutama di pagi hari (sekitar pukul 08.00-10.00) atau setelah jam makan siang (sekitar pukul 13.00-15.00). Hindari mengirim di luar jam kerja atau di akhir pekan, karena kemungkinan besar emailmu akan tenggelam.
- Cek Ulang Ejaan dan Tata Bahasa (Proofread): Sebelum menekan tombol kirim, baca ulang emailmu berkali-kali. Pastikan tidak ada typo, kesalahan ejaan, atau tata bahasa yang salah. Kesalahan kecil bisa mengurangi kesan profesionalmu. Minta teman untuk membacanya juga jika perlu.
- Nama File Lampiran yang Profesional: Pastikan nama file CV dan dokumen pendukung lainnya jelas dan profesional, misalnya “CV_NamaLengkap_Posisi.pdf” atau “Portofolio_NamaLengkap.pdf”. Hindari nama file seperti “CV_terbaru.pdf” atau “dokumen1.docx”.
- Gunakan Alamat Email Profesional: Selalu gunakan alamat email yang profesional (contoh: [email protected]). Hindari alamat email yang tidak formal atau “alay” karena bisa memberikan kesan tidak serius.
- Periksa Ukuran dan Format Lampiran: Pastikan ukuran file lampiran tidak terlalu besar (umumnya maksimal 1-2 MB) agar mudah diunduh oleh HRD. Gunakan format yang umum dan mudah dibuka seperti PDF.
Mengirim CV lewat email adalah langkah awal yang krusial dalam perjalanan mencari kerja. Dengan menggunakan contoh kata-kata mengirim CV lewat email yang tepat, kamu bisa menciptakan kesan pertama yang kuat, menunjukkan profesionalisme, dan meningkatkan peluangmu untuk dilirik HRD. Ingat, setiap detail kecil dalam emailmu bisa membuat perbedaan besar. Jadi, manfaatkan panduan ini, sesuaikan dengan dirimu dan posisi yang kamu lamar, dan semoga sukses meraih pekerjaan impianmu!




